Opini Dr. Sirikit Syah
KEMPALAN: Banyak kampus swasta gulung tikar atau mengalami kesulitan di era pandemi ini. Jumlah mahasiswa terus terjun bebas. Tenaga pengajar dirumahkan atau diputus hubungan kerjanya. Tak terkecuali kampus ilmu komunikasi pertama dan tertua di Indonesia yang ada di Surabaya, Stikosa-AWS. Tulisan ini dipicu dua tulisan sebelumnya di kempalan.com yang bernuansa duka atas meninggalnya salah seorang alumnus, sekaligus duka melihat kondisi kampus saat ini.
Dalam dua tulisan sebelumnya terungkap bahwa kampus mungil di Nginden Intan itu telah melahirkan banyak tokoh di industri media, dunia jurnalistik, dan bidang kehumasan. Tjuk Suwarsono (eksSurabaya Post), Dhimam Abror (eksJawa Pos), dan Errol Jonathans (Suara Surabaya) hanyalah segelintir dari ‘generasi emas’ Stikosa-AWS. Jujur, ketertarikan saya bergabung dengan Stikosa-AWS pada tahun 2003, sepulang mencari ilmu di Inggris, karena terilhami nama-nama besar lulusan AWS.