Ketidakadilan Media dalam Isu-isu Keislaman

Pertengahan tahun lalu, masyarakat  kita ‘dimanjakan’ oleh televisi swasta dengan sebuah pertunjukan reality show yang amat sangat meyakinkan: Perburuan dan Pembasmian Terorisme. Sesungguhnya, kita sudah terbiasa dengan berbagai program reality show, baik yang bersifat menghibur, penuh gosip dan fitnah, provokatif, memotret sisi terburuk manusia, menjebak, dll. Kita tertawa-tawa melihat orang dijebak, ditipu, dipertontonkan kekikirannya atau ketidakmampuannya mengelola emosi. Kita tahu semua yang disebut ‘reality show’. Itu cuma tipu-tipu, rekayasa, seolah-olah, make-believe. Kita tidak keberatan. Tak ada orang protes karena program reality show.

Namun reality show yang terjadi di Temanggung waktu itu bukan reality show bohong-bohongan. Sebetulnya itu adalah fakta yang paling nyata, rekaman dan tayangan langsung sebuah peristiwa berita. Namun begitu banyak kemiripan news event ini dengan reality show yang biasa kita tonton, di alam bawah sadar kita malah menganggap tayangan berita itu sebagai program hiburan, layaknya reality show yang kita tonton sehari-hari. Baca lebih lanjut