Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

Di antara berbagai perasaan yang berkecamuk dalam kaitan dinamika sosial politik Indonesia beberapa hari ini, perasaan yang paling kuat adalah rasa kasihan. Ya, kasihan, mengalahkan rasa kaget, heran, marah, merasa bodoh, dan seabreg rasa negatif lainnya.

Ujung-ujungnya saya cuma kasihan. Kasihan sekali seorang jenderal pensiunan mengisi sisa hidupnya dengan perilaku yang melanggar etika dan moral, secara manusiawi, kepartaian, bahkan kebangsaan.

Beberapa pekan yang lalu kehebohan dimulai dengan berita Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersurat pada presiden. Dia menanyakan apakah benar ada ”orang dalam istana” yang hendak mengkudeta Partai Demokrat.

Baca lebih lanjut